Fair Play

Fair Play, diambil dari kata Fair yang berarti adil dan play yang berarti bermain. Jadi fair play, bermainlah yang adil. Itu dalam arti kasar, dalam arti halus, bermakna sportif dan adil. Konteks permainan yang fair play adalah, tidak bermain kasar, sportif, dan lapang dada. Fair play memang identik dengan sepak bola, tetapi belakangan ini semua olahraga harus menganut fair play.


Anda lihat pertandingan final Copa Indonesia 2009 antara Sriwijaya FC Vs Persipura? It's not fair play, but it's sportif. Pada waktu pertandingan tersebut, Persipura tertinggal 0-1 di babak ke 2. Lalu, terjadi kemelut didepan gawang Sriwijaya FC, saat striker Persipura menendang ke gawang yang saat itu kosong, pemain belakang Sriwijaya FC tidak sengaja menyentuh bola dengan tangan, dan itu seharusnya pinalti. Tetapi, play on, pertandingan terus berjalan.

Keputusan wasit memang mutlak, wasit berkuasa, wasit juga manusia, sportif, kita junjung sepak bola fair play. Itulah kata-kata yang terlontar dari kubu Sriwijaya FC, dari kubu Persipura, sebaliknya. Ketua suporter dari Sriwijaya FC sempat melontarkan kata-kata berikut, "sebaiknya kita terima dengan lapang dada". Saya sempet tersenyum kecut, dalam hati bilang "coba kalo sriwijaya FC". Saya berani bertaruh, pasti terjadi hal yang sama, yaitu, MOGOK.

It's not fair play, Persipura tidak diuntungkan, Sriwijaya diuntungkan. It's sportif, wasit nakal, Persipura mogok, sportif bukan?

gambar dari sini